Emas, logam mulia yang mengilhami kekayaan dan kemewahan, telah ada sejak zaman kuno. Dari gua-gua Spanyol hingga makam Firaun Tutankhamen yang dibalut dengan emas ikonik, sejarah emas memancarkan kilauan yang tak pernah redup.
1. Asal Usul Emas
Emas, logam mulia yang mengilhami kekayaan dan kemewahan, telah ada sejak zaman kuno. Meskipun tanggal pasti penemuan pertama kali emas masih kabur, kita tahu bahwa pecahan-pecahan emas ditemukan di gua-gua Spanyol sekitar tahun 40.000 SM. Namun, peradaban Mesir kuno memainkan peran penting dalam mengolah dan menghargai emas. Pada tahun 2600 SM, penduduk Mesopotamia (kini Republik Irak) sudah menempa emas menjadi perhiasan, menjadikannya manusia pertama yang mengenakan emas sebagai simbol keindahan dan kekayaan.
2. Makam Tutankhamen dan Bait Salomo
Pada tahun 1223 SM, makam Tutankhamen, sang Firaun, dibuat dengan balutan emas yang ikonik. Bait Salomo, kuil pertama kaum Yahudi (kini dikenal sebagai Tembok Ratapan), juga dibangun dengan konstruksi berbahan dasar emas pada tahun 950 SM. Koin emas pertama kali muncul sekitar tahun 700 SM dan digunakan sebagai mata uang menggantikan sistem barter. Harga emas pun mulai memiliki nilai tukar resmi.
3. Raja Croesus dan Mata Uang Emas Internasional
Pada tahun 564 SM, Raja Croesus dari Lidia meningkatkan teknik pemurnian emas dan menciptakan mata uang emas internasional pertama. Emas menjadi komoditas yang dicari oleh banyak peradaban, dan nilainya terus bertahan hingga hari ini. Keindahan, ketahanan terhadap korosi, dan konduktivitas listriknya menjadikan emas sebagai logam mulia yang tak pernah redup.